Sahabat AI: LLM Asli Indonesia


Indonesia kembali menorehkan prestasi di kancah teknologi global. Indosat Ooredoo Hutchison dan GoTo, baru saja meluncurkan Sahabat AI, sebuah large language model (LLM) yang dirancang khusus untuk memahami bahasa Indonesia dan berbagai bahasa daerah.  Kehadiran Sahabat AI ini menjadi angin segar bagi perkembangan teknologi dan ekonomi digital di Indonesia. Mengapa demikian? Mari kita ulik lebih dalam.

Sahabat-AI hadir sebagai sebuah ekosistem open source, artinya siapa pun dapat mengakses dan mengembangkannya. berbagai universitas, startup, bahkan individu di seluruh Indonesia dapat berkontribusi memajukan Sahabat AI.  Dengan dukungan teknologi dari Nvidia,  Sahabat-AI diharapkan dapat menjadi fondasi bagi berbagai inovasi berbasis kecerdasan buatan di tanah air.

Salah satu contoh nyata pemanfaatan Sahabat-AI adalah chatbot Dira milik GoTo. Chatbot ini dirancang untuk memudahkan pengguna dalam mengakses layanan GoTo, seperti Gojek dan Gopay.  Yang menarik, Dira tidak hanya mengandalkan teks, tetapi juga suara.  Ini tentu menjadi kabar baik bagi mereka yang memiliki keterbatasan dalam membaca atau menulis.

Sahabat AI untuk Pertumbuhan Ekonomi

Vikram Sinha, CEO Indosat,  menyoroti potensi AI dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.  AI dapat meningkatkan produktivitas di berbagai sektor, mulai dari pertanian hingga UMKM.  Dengan akses yang mudah dan terjangkau, AI dapat menjadi katalis bagi kemajuan ekonomi Indonesia.

Kolaborasi Indosat dan Nvidia tidak hanya sebatas Sahabat AI.  Kedua perusahaan juga  bekerja sama dalam pengembangan pusat AI di Surakarta dan Jayapura, serta berkomitmen untuk memberikan pelatihan keterampilan digital kepada  satu juta orang Indonesia hingga tahun 2027.

Dukungan Pemerintah dan Tantangan ke Depan

Pemerintah Indonesia, melalui Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid,  menyampaikan dukungan penuh terhadap perkembangan AI.  Beberapa instansi pemerintah bahkan telah menerapkan AI dalam layanan publik, seperti chatbot untuk layanan pajak dan pemanfaatan AI di bidang kesehatan.

Tentu saja,  perkembangan AI juga menghadirkan tantangan.  Pemerintah perlu merumuskan regulasi yang tepat,  yang  selain  mendukung inovasi juga menjamin keamanan data.  Selain itu,  peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang AI juga menjadi fokus utama.

Indonesia di Era Revolusi AI

Jensen Huang, pendiri Nvidia,  menyampaikan pandangannya  bahwa Indonesia harus menjadi lebih dari sekadar pasar di era revolusi AI.  Indonesia memiliki potensi untuk menjadi produsen AI,  menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi dunia.

Presiden Prabowo Subianto, dalam percakapannya dengan Jensen Huang, juga  mengungkapkan keyakinannya akan dampak positif AI di berbagai sektor, seperti pertanian, pendidikan, dan kesehatan.

Kesimpulan

Peluncuran Sahabat AI menandai babak baru bagi Indonesia di dunia kecerdasan buatan.  Dengan dukungan dari berbagai pihak,  Sahabat-AI diharapkan dapat  menjadi  tonggak penting dalam mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan berdaya saing di era Kecerdasan Buatan.

Namun, perjalanan masih panjang.  Kolaborasi antara pemerintah,  industri,  dan akademisi  sangat  diperlukan  untuk  memastikan  bahwa  AI  dapat  dimanfaatkan  secara optimal bagi kemajuan bangsa.